Seminar Nasional Fakultas Psikologi 2017

Senin, 04 Juni 2018 - 11:02:09 WIB / Dibaca: 514 kali


Negara Indonesia memiliki banyak keberagaman seperti kultur, suku, ras, adat, tradisi, dan agama. Menurut Putra Sultan Hamengkubuwana ke-IX, GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi, dibutuhkan komitmen anak bangsa untuk mempertahankan semua aspek yang dimiliki negara ini dari ancaman apapun

“Sebagai  generasi muda dituntut menjadi pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik itu memiliki lima hal, yaitu cerdas secara akademis, mampu berbicara runtut, santun dalam berbicara, bersikap, maupun berbusana, taat beribadah dan toleran,” kata Prabukusumo dalam acara kuliah umum “Multicultural Leadership” yang digelar Psikologi UNTAG Surabaya pada 15 November 2017 kemarin.

Lebih lanjut Ketua Dewan Pertimbangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)  itu menjelaskan dalam kehidupan beragama, misalnya. Akan damai jika setiap agama saling menghormati atau mengedepankan toleransi satu sama lainnya. Sementara itu, sikap merasa paling benar harus dikesampingkan agar tidak  mengganggu agama lain.

“Saya ambil contoh, di Kraton Yogyakarta meskipun dipimpin seorang Sultan tetapi dalam pengambilan keputusan tetap menghormati penganut agama lain. Karena antar umat beragama harus saling menghormati dan tidak boleh saling menyakiti,” ujarnya.

Prabukusumo menambahkan, menjadi seorang pemimpin tidak selalu memperoleh dukungan, akan tetapi sebuah penolakan dalam penyampaian suatu gagasan sangat dimungkinkan. Maka dari itu, kata dia, seorang pemimpin harus bersifat terbuka, mampu membuat sistem yang baik, mengetahui banyak hal, serta berbicara secara baik dan runtut dalam menyampaikan gagasan.

“Jadilah pemimpin yang berpikir secara realitas dan normatif, ketika berdiskusi seorang pemimpin ada baiknya memberikan solusi bukan hanya menolak suatu saran,” ungkapnya.

Di akhir kuliah umum, Prabukusumo menyampaikan pesan kepada mahasiswa ketika nantinya menjadi pemimpin harus yang toleransi, tidak korupsi, amanah dan berdedikasi dalam memimpin.